RIAUPOS.CO – SEKOLAH Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Negeri Pekanbaru melaksanakan rimbawan writing camp 6. Kegiatan berlangsung di Studio Mini Perpustakaan Wana Hartika SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Kamis (10/10).
Kegiatan ini menghadirkan pembicara Pustakawan Ahli Utama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru Ir Hj Nelfiyonna MSi yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Nurjasmi MPd, Penyuluh Lingkungan Yuki Alandra ST P MIL dan Koordinator Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unri Elvrin Septyanti MPd. Peserta terdiri dari siswa dan siswi yang berasal dari SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, SMK Negeri 7 Pekanbaru, SMA Negeri 7 Pekanbaru, SMA Negeri 15 Pekanbaru, SMK Muhammadiyah 3 Pekanbaru dan SMA IT Al-Fityah.
Kepala SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Mukhamad Ari Hidayanto SHut mengatakan, Indonesia memiliki 17 ribu pulau. Setiap pulau memiliki suku yang berbeda-beda. ‘’Artinya satu pulau bisa lebih satu atau dua suku. Itu semuanya harus kita tulis untuk kekayaan bangsa ini. Banyak keanekaragamannya yang harus kita gaungkan ke dunia,’’ paparnya.
Baca Juga: Perpustakaan Wana Hartika SMK Kehutanan Raih Akreditasi A
Dia berharap, dengan kegiatan ini bisa membuat wacana lebih luas untuk mencintai lingkungan. Dimulai dari diri sendiri, dan tentunya harus mengajak orang lain pada tahapan lebih lanjut. Tiap tahun SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru mendapat anggaran yang cukup besar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk mempertanggungjawabkan kepada negara kita menggelar berbagai event, tidak hanya level lokal tetapi nasional,’’ terangnya.
Salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengenalkan lingkungan hidup dan kehutanan sehingga harus memiliki jejaring yang kuat. ‘’Kita membuat kegiatan untuk menuangkan ide-ide dan seni. Targetnya tahun ini adalah produk literasi dalam bentuk puisi dan cerita pendek,’’ paparnya.
Ketua Pelaksana Rimbawan Writing Camp 6 yang juga Kepala Perpustakaan Wana Hartika SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Wiwit Hendra Asmara SPd menyebutkan, literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis. Literasi adalah pintu gerbang untuk mengembangkan wawasan, cara berpikir kritis dan kreativitas. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, terkait dengan isu-isu lingkungan, literasi menjadi alat penting untuk menyuarakan ide, pandangan dan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi.(hen/c)
Laporan HERIANTO BASRAH, Pekanbaru